Jumat, 19 November 2010

City Tendang Enam Pemain Apkiran

City Tendang Enam Pemain Apkiran
Liputan6.com, Manchester: Petinggi Manchester City memutuskan siap menanggung risiko atau kerugian lebih dari 50 juta pound atau sekitar Rp 700 miliar lebih menyusul rencana penjualan enam pemain bintangnya yang dianggap apkiran di bursa transfer musim dingin Januari mendatang. Mereka adalah Emmanuel Adebayor, Wayne Bridge, Shaun Wright-Phillips (SWP), Roque Santa Cruz, Jo Alves, dan Shay Given.
Keenam pemain tersebut semuanya diakuisisi Mark Hughes, manajer City sebelum Roberto Mancini. Besarnya dana yang dikeluarkan untuk memboyong sextet pemain itu ke City of Manchester Stadium mencapai kitaran 87,5 juta pound. Karena dinilai telah rusak dan berpotensi mengancam keutuhan skuad, Mancini bakal menendang keenam pemain tersebut dan menjualnya dengan harga murah alias diobral.
Keputusan itu merupakan hasil pertemuan antara Mancini dengan Chief Executive Garry Cook dan Chairman Khaldoon Al Mubarak yang digelar sebelum kedua pejabat teras City tersebut berangkat ke Abu Dhabi guna menemui owner klub Sheikh Mansour bin Zayed al Nahyan. Dalam pertemuan tersebut, terungkap rencana restrukturisasi komposisi skuad dimana City akan memburu dua striker top. Bomber Bosnia Edin Dzeko berada di urutan pertama dengan bandrol 35 juta pound.
Untuk itu City rela rugi besar dengan melego Adebayor yang semula diboyong dari Arsenal dengan fee 25 juta pound. City siap menjualnya dengan harga 12 juta pound. Santa Cruz yang diakuisisi dengan ongkos 18 juta pound dari Blackburn Rovers akan dilepaskan dengan fee hanya 4 juta pound.
Sementara, bek Bridge yang menelan dana 12 juta pound saat diterbangkan dari Chelsea pada Januari 2009 akan dijual dengan harga 5 juta pound. Bandrol yang sama juga disematkan pada SWP yang modal awalnya bernilai 8,5 juta pound.
Pun demikian dengan Jo Alves yang tarifnya dibanting dari 17 juta pound menjadi 4 juta pound. Satu-satunya pemain yang dinilai City masih tetap bernilai sama dengan harga saat rekrutmen adalah kiper Given yang diboyong dari Newcastle Uinited pada Januari 2009 dengan fee 7 juta pound.
City berharap diskon besar-besaran akan memudahkan proses penjualan keenam pemain apkiran tersebut. Pasalnya, dengan gaji yang terbilang tinggi, antara 60 ribu sampai 130 ribu pound per minggunya, maka mereka akan kesulitan menemukan klub baru.(MEG/The Sun)

Defoe Ramaikan Derby London Utara

Defoe Ramaikan Derby London Utara
Liputan6.com, London: Striker Timnas Inggris Jermain Defoe termasuk dalam skuad Tottenham Hotspur untuk partai derby London utara melawan Arsenal, Sabtu (20/11) malam WIB. Defoe terbukti mampu sembuh cedera lebih cepat dari perkiraan semula.
Defoe mengalami cedera engkel ketika membela Inggris dalam pertandingan kualifikasi Euro 2012 menghadapi Swiss. Perkiraan semula, striker berusia 28 tahun ini harus absen dua bulan yang dengan semikian melewatkan seluruh partai Liga Champions, termasuk juga derby melawan The Gunners.
Akan tetapi, mantan tukang gedor Portsmouth ini bisa sembuh lebih dan berlatih normal dalam seminggu terakhir. Dengan begitu manajer Harry Redknapp menyertakannya dalam pertandingan lawatan ke Emirates Stadium besok. Redknapp mengaku lega dengan kondisi ini.
"Sungguh luar biasa dia (Defoe) dapat bermain kembali," cerita Redknapp. "Dia pencetak gol fantastis dan berbeda dibanding penyerang manapun. Dia tajam serta memiliki pergerakan dan penyelesaian akhir mengesankan. Kalau saja tidak cedera, mungkin sudah enam atau tujuh gol berhasil dilesakkannya."
Comeback Defoe datang di saat yang tepat. Seusai menghadapi Arsenal, Spurs dijadwalkan bertemu FC Twente yang merupakan partai krusial guna melaju ke fase knock-out Liga Champions. Selanjutnya tim asuhan Redknapp ditantang Liverpool, salah satu pesaing utama dalam perebutan satu tempat di zona empat besar Liga Premier.(DIM/Soccernet)

Jet Lag Bisa Bikin Bego

Apakah Anda sering bepergian dan terbang melewati zona waktu yang berbeda, terus merasa sulit berpikir normal? Ataukah Anda merasa saudara atau teman yang baru balik dari luar negeri agak tidak nyambung kalau diajak ngobrol? Sebuah penelitian membuktikan, ternyata jet lag bisa menimbulkan efek tak bagus terhadap kecerdasan dan daya ingat.
Sebuah studi yang dipresentasikan di pertemuan tahunan Society for Neuroscience Senin lalu menemukan, hamster percobaan yang mengalami jet-lag yang ekstrim dan kronis ternyata memiliki kemampuan belajar yabng merosot dan memori yang rendah.
Tidak hanya terhadap kecerdasan, menurut Erin Gibson, peneliti dari Universitas California, Berkeley, jet-lag juga merupakan ancaman yang serius terhadap kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang jenis pekerjaannya mengharuskan dia kerap mengubah pola tidurnya memiliki potensi yang tinggi mengidap penyakit-penyakit kardiovaskular, diabetes dan kanker.
Gibson dan koleganya membuat jadwal tertentu buat hamster percobaan ini dengan cara memajukan jadwal siang dan malam buat hewan ini selama enam jam setiap tiga hari dalam periode hampir satu bulan. “Tak ubahnya naik penerbangan dari New York ke Paris setiap tiga hari,” ujarnya seperti dikutip Wired.com. Jumlah total tidur sang hamster sejatinya tidak berubah, tapi jam-jam bangun dan tidur betul-betul berubah.
Jadi kalau Anda sering-sering bepergian jauh naik pesawat, jangan lupa sering-sering baca buku supaya tetap pintar dan tidak pelupa…

Memikat Hati Calon Mertua

VIVAnews - Setelah menjalin hubungan cukup lama, kekasih mungkin akan mengajak Anda berkenalan dengan keluarganya. Ini pertanda dia serius. Untuk itu, pastikan Anda memberikan kesan baik saat berkenalan dengan keluarganya.
Anda tentu ingin memiliki hubungan yang hangat dengan keluarga kekasih. Berikut lima trik agar perkenalan pertama Anda dengan keluarga kekasih berjalan sukses:
Sopan berbusana
Pilih busana yang berpotongan sopan. Suka tidak suka, penampilan adalah hal pertama yang menimbulkan kesan saat bertemu pertama kali. Jadi, pintar-pintarlah dalam memilih busana. Selain berpotongan sopan, busana tersebut harus nyaman saat dikenakan. Jangan sampai Anda justru sibuk membenahi pakaian saat orangtua pasangan mengajak berbicara.
Bawa buah tangan
Tidak ada salahnya untuk membawa buah tangan. Bisa berupa makanan favorit keluarganya. Tanyakan saja pada pasangan apa makanan favorit keluarganya. Makanan bisa membuat keluarganya 'jatuh cinta' pada Anda.
Jangan perlihatkan keintiman
Tahan diri untuk tidak bermesraan dengan pasangan, meski hanya bargandengan tangan. Mungkin jika Anda sudah cukup dekat tidak jadi masalah, tetapi ketika baru berkenalan untuk pertama kali, jangan coba lakukan. Jangan sampai keluarganya berpikir hal negatif.
Pelajari keluarganya
Sebelum berkenalan dengan keluarganya, tidak ada salahnya Anda melakukan riset kecil. Tanyakan pada pasangan apa yang disukai dan tidak disukai ayah dan ibunya. Ini bisa Anda jadikan bahan obrolan saat bertemu dengan mereka sehingga suasana menjadi tidak kikuk.
Berikan pujian
Jika memang menurut Anda suasana rumah pasangan sangat nyaman atau makanan yang dihidangkan sangat lezat, jangan segan untuk memuji. Berikanlah pujian sebagai penghargaan, tetapi jangan sampai berlebihan. (pet)

Kurang Tidur Sebabkan Diabetes

bangun tidur
VIVAnews - Yang mendorong timbulnya diabetes adalah tingginya kandungan gula dalam darah. Penyebabnya bukan hanya konsumsi gula berlebih, tapi juga pola makan tinggi kalori, berat badan berlebih, serta pola hidup yang kurang aktif.
Seperti dikutip dari Times of India, studi Warwick Medical School dan State University of New York, Buffalo, mengungkap bahwa durasi tidur kurang dari enam jam setiap malam meningkatkan risiko tiga kali lipat mengidap diabetes dan penyakit jantung.
Studi itu menunjukkan, durasi tidur yang pendek terkait dengan peningkatan risiko pra-diabetes, yang dikenal sebagai incident-impaired fasting glycaemia (IFG).
IFG merupakan kondisi tubuh yang tidak mampu lagi mengatur kadar glukosa secara baik dalam tubuh. Orang dengan IFG memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dan mengalami peningkatan risiko mengidap penyakit jantung dan stroke.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa data medis 1.455 partisipan yang dibukukan Western New York Health Study selama enam tahun. Data itu menunjukkan, seluruh partisipan memiliki rentang usia 35-79 tahun.
Seluruh partisipan telah melewati uji klinis yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan. Mereka juga menjawab kuesioner tentang kondisi kesehatannya secara umum, dan pola tidur. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Annals of Epidemiology. (pet)

Peneliti Israel Gali Laut Mati

Laut Mati
VIVAnews - Para peneliti Israel sedang melakukan penggalian di bawah Laut Mati. Laut yang banyak dikisahkan dalam sejarah itu membentang di tiga wilayah; Israel, Palestina, dan Yordania. Para peneliti itu menggali untuk menelusuri riwayat bumi ini selama 500.000 tahun terakhir.
Seperti dilansir Telegraph.co.uk, para ilmuwan ini telah memulai penggalian dengan cara pengeboran jauh di bawah Laut Mati.
Penggeboran itu dilakukan untuk memeriksa lapisan sedimen yang berusia jutaan tahun. Diharapkan, sedimen itu dapat memberi petunjuk tentang banyak hal, seperti pergeseran pola cuaca, kegiatan seismik dan perubahan iklim pada zamannya.
"Sedimen ini dapat memberikan 'arsip' kondisi lingkungan geologi di daerah ini di masa lalu," kata peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan dan Humaniora Israel.
'Potongan tipis' tentang sejarah bumi akan diekstrak melalui lubang bor sedalam 1.200 meter yang dibor oleh rig khusus. Posisi pengeboran berada di sebuah teluk kecil di utara Laut Mati.
Setelah diekstrak, lapisan contoh tanah itu akan diperiksa dengan teknologi resolusi tinggi. Dari sedimen ini, peneliti diharapkan mendapat petunjuk tentang perubahan lingkungan Bumi saat itu.
 
Bahkan, sedimen itu diperkirakan bisa memberikan informasi rinci tentang cuaca buruk atau kegiatan seismik utama pada masanya. Juga bisa memberikan wawasan tentang migrasi manusia di dalam dan luar daerah.
"Kami percaya bahwa hasil dari proyek ini akan memiliki implikasi luas dalam bidang ilmu pengetahuan dan lingkungan. Dan akan menjelaskan sumber daya alam baru," Zvi Ben-Abraham, profesor di Tel Aviv University.
Proyek ini disponsori Program Pengeboran International Continental, sebuah kelompok yang 'hobi' menggali kerak bumi di lokasi lain di seluruh dunia. Diharapkan, proyek ini dapat berjalan sampai akhir tahun.

Habitat Rusak, Macan Merapi Belum Punah

Habitat Rusak, Macan Merapi Belum Punah
BOYOLALI, KOMPAS.com — Fenomena turunnya hewan di lereng Gunung Merapi akibat habitatnya rusak yang disebabkan bencana letusan Merapi, kata seorang pejabat Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Boyolali.
Kepala Seksi Wilayah II Balai TNGM Boyolali Joko Priyono di Boyolali, Jumat (19/11/2010), mengatakan, banyak jenis hewan penghuni lereng Gunung Merapi turun karena habitatnya telah rusak akibat letusan Gunung Merapi.
Menurut Joko Priyono, jenis hewan Merapi yang turun gunung di antaranya kera ekor panjang, babi hutan, dan burung, sedangkan macan di wilayah Boyolali belum ditemukan.
Namun, warga setempat, pascaletusan Gunung Merapi, menemukan jejak kotoran macan Merapi di Desa Wonopedut, Cepogo. Menurut Joko Priyono, pihaknya yakin macan Merapi masih ada di Boyolali, jenisnya kumbang, memiliki ciri warna hitam.
Selain itu, hewan babi dan kancil masih sering ditemukan di hutan Merapi, berarti macan Merapi masih ada. "Jika masih ada mangsanya di habitatnya, maka macan Merapi belum punah," katanya.
Ia menjelaskan, hewan-hewan Merapi tersebut turun karena habitat di atas sudah mengalami kerusakan sehingga mereka mencari lingkungan yang cocok dan mendukung kelangsungan hidupnya.
Menurut dia,  sebagian besar hewan yang meninggalkan habitatnya adalah burung, sedangkan kera tidak semuanya eksodus akibat dampak bencana Merapi.
Ribuan satwa jenis kera di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali dilaporkan pindah "lokasi" dengan menyeberang ke lereng Gunung Merbabu karena kehabisan makanan akibat bencana letusan Merapi.
Selain itu, hewan kera tersebut bisa juga eksodus akibat suhu di lereng Merapi masih panas sehingga mereka secara bergerombol mencari daerah yang lebih dingin suhunya.
Warga wilayah Selo mengaku banyak yang melihat gerombolan satwa kera lereng Merapi bergelantungan di ladang-ladang dan sebagian menyeberangi jalan ke arah lereng Merbabu.
Menurut warga, jika kera-kera Merapi bertemu dengan  kera yang di Merbabu, maka akan terlihat perkelahian memperebutkan wilayah kekuasaan menurut dunianya.
Namun, kera-kera Merapi diperkirakan akan kembali ke habitatnya jika Merapi sudah kembali aktif normal.
Menyinggung apakah ada upaya penggiringan segerombolan kera untuk kembali ke habitatnya, Joko menjelaskan, hal itu sudah bukan wewenangnya karena sudah di luar kawasan TNGM.
Kera yang eksodus dari Merapi ke lereng Merbabu merupakan wewenang pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.