Sabtu, 10 Mei 2014

Akuntansi Internasional “Kinerja Keuangan Perusahaan”

Akuntansi Internasional
“Kinerja Keuangan Perusahaan”

Kelompok 4 :
1) Agung Sukma         (20210317)
2) Fandy Ahmad         (22210592)
3) Harmedianto         (23210150)
4) Lingga Priodila         (24210042)
5) Oscar Leobrando A.P (25210290)

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


Pendahuluan

Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Entitas yang tidak mampu bersaing maka tidak akan bertahan dan akan tersingkir dari dunia usaha yang dijalankannya. Hal ini berkaitan dengan salah satu  tujuan yang  penting dan harus diusahakan oleh semua jenis usaha yaitu mempertahankan kelangsungan hidup entitas dalam jangka waktu yang lama (going concern), selain tujuan entitas pada umumnya yaitu memperoleh laba dari bidang usahanya.

Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis menuntut entitas untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi dan atau perluasan usaha dengan mengkombinasikan jenis produksi. Pengembangan usaha tersebut menyebabkan entitas membutuhkan dana yang cukup banyak, sedangkan pembiayaan tradisional yang ada selama ini (pinjaman bank dan investasi asing) semakin sulit didapatkan. Kondisi ini mendorong entitas untuk mencari sumber pembiayaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pengembangan usaha dan kegiatan-kegiatan usaha lainnya.

Oleh karena itu pandangan para pemilik entitas diarahkan pada pasar modal. Peranan pasar modal sekarang ini dirasakan semakin penting  berkaitan dengan fungsi pasar modal sebagai sarana mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya dalam pasar modal. Melalui pasar modal entitas dapat memperoleh dana baik berupa modal sendiri  maupun modal pinjaman.

Kemampuan entitas dalam beroperasi dapat terlihat dalam kinerja yang diperolehnya yaitu melalui laporan keuangan yang berisi informasi tentang data-data keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi calon investor karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja dari suatu entitas.

Dalam menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke entitas mana modal akan ditanamkan. Entitas yang dipilih tentu saja entitas yang sehat dan menghasilkan kinerja yang baik, karena itulah analisis atas kinerja suatu entitas perlu dilakukan. Kinerja yang dicapai oleh suatu entitas akan berpengaruh terhadap harga saham, karena entitas yang kinerjanya baik akan menarik banyak investor untuk membeli saham yang diterbitkan oleh entitas yang bersangkutan.

Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk Nasional dan Multi Nasional pada tahun 2012 dilihat dari rasio nilai pasarnya ?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Fast Food Indonesia Tbk Nasional dan Multi Nasional pada tahun 2012 dilihat dari rasio nilai pasarnya.

Landasan Teori

Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja perlu diukur dan dievaluasi untuk menentukan sejauh mana keberhasilan atas kinerja tersebut dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Dua aspek yang sering digunakan dalam menilai kinerja adalah efektivitas dan efisiensi.  Efektivitas mencerminkan hubungan output dengan suatu tujuan tertentu, sedangkan efisiensi menggambarkan hubungan antara input dan output.

Menurut Irham Fahmi (2012) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu entitas telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.Dari definisi kinerja keuangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan gambaran hasil sejauh mana entitas telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share
         
EPS=  (Laba bersih setelah pajak)/(jumlah lembar saham biasa yang beredar)  

Earning per share (laba perlembar saham) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih entitas pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS diperoleh dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio 
PER =  (Harga pasar saham )/(Laba per lembar Saham)  

Price Earning Ratio digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan pada suatu saham atau menghitung kemampuan suatu saham dalam menghasilkan laba. Rasio ini adalah hubungan antara harga pasar saham dan laba per saham. Rasio harga saham terhadap laba banyak digunakan oleh investor.

Dividen Payout Ratio (DPR)
Dividen Payout Ratio

DPR =  (Dividen per lembar saham biasa )/(Laba per lembar saham)

Rasio ini adalah untuk mengukur bagian laba sekarang yang dibagikan sebagai dividen. Semakin tinggi DPR akan menguntungkan investor (pemegang saham) tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan dan sebaliknya.

Dividend Yield Ratio (DYR)
Dividend Yield Ratio
DYR=  (Dividen per lembar saham biasa)/(Harga pasar per lembar saham biasa)  

Rasio ini adalah untuk mengukur tingkat imbal hasil (hanya dalam bentuk dividen tunai) yang akan diterima oleh seorang investor yang membeli saham biasa pada harga pasar saat ini. Rasio imbal hasil dividen yang rendah dengan sendirinya tidak berarti buruk atau baik.

Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio
DER=  (Total Hutang)/(Total Modal)

Rasio ini adalah untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal yang mereka miliki. Tak jadi soal jika laba sedikit asal perusahaan tetap mampu membayar semua kewajibanya dengan modal yang dimiliki.

 Dividen Per Share (DPS)

Dividen Per Share
DPS=  (Jumlah deviden yang dibayarkan)/(Jumlah lembar saham)

Deviden merupakan pembagian sisa laba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham, atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)


Pembahasan

PT. Fast Food Indonesia Tbk (Nasional)
Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share
 
Jadi, tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu di peroleh          PT. Fast Food Indonesia,Tbk sebesar Rp.447,5.

Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio 

Jadi, Tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan pada suatu saham pada PT.Fast Food Indonesia,Tbk adalah 30,7%

Dividen Payout Ratio (DPR)
Dividen Payout Ratio

Rasio ini adalah untuk mengukur bagian laba sekarang yang dibagikan sebagai dividen. Semakin tinggi DPR akan menguntungkan investor (pemegang saham) tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan dan sebaliknya.

Dividend Yield Ratio (DYR)
Dividend Yield Ratio

Rasio ini adalah untuk mengukur tingkat imbal hasil (hanya dalam bentuk dividen tunai) yang akan diterima oleh seorang investor yang membeli saham biasa pada harga pasar saat ini. Rasio timbal hasil dividen yang rendah dengan sendirinya tidak berarti buruk atau baik.

Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio

Rasio ini adalah untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal yang mereka miliki. Tak jadi soal jika laba sedikit asal perusahaan tetap mampu membayar semua kewajibanya dengan modal yang dimiliki.

 Dividen Per Share (DPS)

Dividen Per Share
Deviden merupakan pembagian sisa laba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham, atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)


PT Fast Food Indonesia Tbk (Multi Nasional)

Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share
         
EPS=  183.610.000.000/7.550.000.000=24,32

Jadi, tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu di peroleh          PT. Fast Food Indonesia,Tbk sebesar Rp.24,32.

Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio 

PER =  (7.550 )/24,32=310,4
Jadi, Tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan pada suatu saham pada PT.Fast Food Indonesia,Tbk. Adalah 310,4.

Dividen Payout Ratio (DPR)
Dividen Payout Ratio

DPR =  (35,30 )/24,32=1,45 
Jadi, tingkat pengukuran bagian laba sekarang pada suatu saham pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk. Adalah 1,45.

Dividend Yield Ratio (DYR)
Dividend Yield Ratio

DYR=  35,30/7.550=0,005
Jadi, tingkat imbal hasil dalam bentuk deviden tunai pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk. Adalah Rp. 0,005.

Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio

DER=  1.485.990.000.000/(   17.970.000.000)=82,69

Jadi, tingkat kemampuan PT. Fast Food Indonesia, Tbk. Dalam melunasi hutangnya dengan modal yang dimiliki adalah Rp. 82,69.

Dividen Per Share (DPS)
Dividen Per Share

DPS=  169.610.000.000/7.550.000.000=22,46

Jadi, dalam pembagian sisa laba pada PT. Fast Food Indonesia, Tbk. Adalah Rp. 22,46 

Kesimpulan

Pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (Nasional) pada tahun 2012 mendapat EPS sebesar Rp.447,5, PER sebesar 30,7, DPR sebesar 0,22, DYR sebesar 0,007, DER sebesar 0,798 dan DPS sebesar 0,10.

Sedangkan pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (Multi Nasional) pada tahun 2012 mendapat EPS sebesar Rp.24,32, PER sebesar 310,4, DPR sebesar 1,45, DYR sebesar 0,005, DER sebesar 82,69 dan DPS sebesar 22,46


Daftar Pustaka

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta, Bandung. 

PSAK no.1 revisi 2009

Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Devidend per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal Nominal, Vol 1 (No 1).

Tita Deitiana. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Deviden terhadap Harga Saham. Jurnal Bisinis dan Akuntansi, Vol 13 (No 1). 

Variyetmi Wira, SE, MM. 2012. Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Likuiditas Saham Menggunakan Trading Turnover. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 3 (No 2).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar